Rabu, 25 Januari 2017

Pengalaman SNMPTN, SBMPTN, SIMAK UI, BIDIKMISI, BEASTUDI ETOS 2015 Part 1

Oi, mate !. Well, this is my originally first post on my blog. Yups, di postingan pertama aku kali ini, aku mau share barangkali panjang kali lebar perjuanganku waktu SBMPTN 2015 lalu. Sudah dua tahun berlalu semenjak masa-masa yang paling mendebarkan itu membuatku masih belum percaya sampai saat ini :').


First thing first, awalnya nih, aku dulu sekolah di salah satu SMK negeri di Jombang, aku dulu ambil jurusan Multimedia sewaktu di SMK. Yah namanya anak MM pasti nggak jauh jauh lah belajarnya dari yang namanya komputer, desain, broadcast, dan kawan kawannya. Kayaknya setiap hari deh aku buka laptop mulu baik di rumah atau di sekolah. Sampai mama ku kesel sendiri kalau aku pulang sekolah. bangun tidur, habis mandi buka laptop mulu. Yah padahal nggak selalu yang dikerjain di laptop tugas tugas semua. hahaha. Yang lain mah cuma browsing nggak jelas di internet pas jaman-jamannya pakai modem yang lemot banget dulu. Eh kok curhat ya :p.

Well,  jadi gini, awalnya nih. pas dulu waktu lebaran di tahun 2014, itu pas kenaikan kelas ke kelas XII kan. Nah, biasanya kan sekeluarga nih pas halal bihalal sering ke Surabaya, ketemu keluarga-keluarga di sana. Pas, kita lagi halah bihalal tuh, kita sempatin mampir lah sekeluarga ke rumah sepupunya nenek di Surabaya, rumahnya gede banget, rasanya kalau sekeluarga masuk ke rumah itu sungkan gimana gitu. Ya okelah, kita masuk terus salam-salaman khas idul fitri, ngobrol banyak hal sampai pada akhirnya nenek itu -kalau aku masih bisa panggil nenek sih- tanya ke aku.

"habis lulus sekolah mau kemana ?"

Jujur banget pas saat itu aku nggak tahu mau ngapain setelah lulus sekolah. Pas ditanya aku cuma bisa nyengir sambil bilang.

"yah mungkin kuliah sambil kerja"

Jawaban klise banget memang. Hingga beliau nawarin mau nggak aku disekolahin di Kalimantan sana -berhubung keluarga abahku asalnya dari sana-. Beliau bilang kalau nggak cuma aku aja yang ditawarin buat kuliah di sana. Katanya, kalau di sana mah udah dikasih tempat tinggal, jadi cuma tinggal sekolah saja di sana. Aku yang dengerin sejenak mikir kalau ini kesempatan buat aku, tapi aku mikir lagi, berarti aku harus ngerantau dong, ke pulau seberang :'). Yah, jadinya kunjungan halal bihalal itu aku baper sebaper-bapernya sama tawaran itu. Abah aku juga bilang, mumpung ada kesempatan kuliah gratis ambil aja ikut ke Kalimantan, abah nggak punya cukup uang buat kuliahin aku. Mama aku nih yang agak kurang senang, mama bilang kalau nggak enak ikut orang buat kuliah di sana, takut ngerepotin apalagi aku memang belum siap buat ngerantau.

Yah, setelah dengan adanya pertanyaan yang mengubah sejarah itu, di saat aku lagi have fun dan nggak mikirin mau apa kedepannya, aku langsung ambil langkah maju buat ngerencanain mau apa aku setelah lulus. Dan akhirnya, aku browsing tentang beasiswa, aku juga sempat ingat sama omongan guruku tentang bidikmisi, well, aku nyesuain sama ketentuan dan syarat-syarat buat ikut beasiswa itu, dan Alhamdulillah ternyata beasiswa itu fitted in my family condition. Akhirnya aku lengkapin semua data-data yang dibutuhin, Aku juga bilang ke mama kalau aku mau coba kuliah dengan ambil beasiswa bidikmisi ini. Mama kasih izin buat aku dan aku seneng banget sumpah :'). Mama tanya apa aja dokumen yang dibutuhin, ya akhirnya kita semua ngelengkapin data data yang dibutuhin padahal itu masih di akhir semester 1 sekolah. Yah aku mikirnya lebih awal disiapin bakal lebih baik.

Finally, the crucial things are solved. The next step is..... milih jurusan :D. Nah di SNMPTN kan, diberikan 3 pilihan jurusan dari 2 universitas, jadi ini kesempatan besar buatku ambil jurusan yang berbeda-beda buat kelihatan lebih bervariasi. Sebagai anak SMK apalagi jurusan Multimedia nih pastinya sebuah kebanggaan dong ambil jurusan yang nggak jauh-jauh dari komputer, desain, dan broadcast. Yah awalnya sih aku mikir bakal ambil jurusan TI, tapi kayaknya bakalan susah, karena saingan di TI itu banyak banget, belum lagi mikirin kalau di TI bakal tiap hari ketemu sama Matematika. Well, akhirnya aku mutusin buat cari jurusan yang lain. Aku bayangin mau jadi apa aku setelah lulus kuliah, mau kerja di mana, dan prospek masing-masing jurusan. Yah, awalnya memang nggak jauh jauh dari Multimedia lagi, dulu sih pengen kerja jadi News Anchor, wartawan, jurnalis, tim kreatif di televisi, yah yang nggak jauh jauh lah dari situ. Akhirnya aku coba cari apa yang jadi persyaratan kerja di pekerjaan-pekerjaan di atas. Kebanyakan mah mintanya Ilmu Komunikasi, well, aku cari tahu semua tentang jurusan yang satu ini. Dan cocok lah, karena nggak bakal ketemu matematika, fisika, kimia sama pelajaran hitung-menghitung yang lain. Wkwk. Memang benar, jurusan ini sangat bagus sekali, prospek kerjanya juga cocok sama yang aku mau. Akhirnya ambil jurusan inilah. Langkah selanjutnya nentuin universitas mana yang mau aku tuju, dulunya sih aku udah malas banget buat kuliah di Surabaya, mikirnya karena di sana panas banget dan mau cari pengalaman baru di tempat yang belum pernah aku kunjungi sama sekali. Aku browsing lagi dan lagi, yah ini kayaknya the power of internet ya, wkwk, mudah banget akses ke mana saja. dan akhirnya aku pilih di Malang, karena nggak jauh banget dari Jombang. The next is milih universitasnya, carilah aku PTN yang ada jurusan Ilmu Komunikasi di Malang. Yang akhirnya ketemunya sama Universitas Brawijaya, okelah, cari-cari dulu info tentang kampus ini. Dan akhirnya cocok, lalu tinggal 2 pilihan lagi yang belum aku tentuin buat daftar SNMPTN nih.

Setelah sudah masuk awal sekolah di semester terakhir di SMK, sudah banyak banget kan tuh sosialisasi dari universitas-universitas datang ke sekolah. Nah para guru BK juga sudah mulai mendata siapa saja murid yang mau daftar bidikmisi sama SNMPTN. Banyak juga dari teman-teman yang ikut SNMPTN dan juga bidikmisi. Sesi sharing antar siswa pun dimulai. dapat info dari teman-teman, kalo di UB itu masuknya susah, terus sama ada info-info yang akhirnya membuat aku mikir buat ganti pilihan univ lagi. Yah memang sudah jelas banget sih, kalo UB banyak banget saingannya, apalagi UB jadi PTN favorit se-Jawa Timur. Belum lagi aku mikir kalau abah masih belum bisa nerima aku bakal kuliah di luar kota. Yah akhirnya aku ubah haluan dari kota Malang ke Surabaya. Mulai deh cari lagi jurusan Ilmu Komunikasi di PTN di Surabaya ada dimana saja. Akhirnya aku nemuin Universtas Airlangga, peringkat universitasnya juga bagus. Jadilah tanpa pikir panjang aku milih UNAIR, dan mengagung-agungkan nama UNAIR saat itu. Wkwkwk. Ternyata temanku ada juga yang tertarik daftar Ilmu Komunikasi di UNAIR juga. Aku juga ingat sama ketentuan SNMPTN di internet kalau beberapa universitas jarang meloloskan 2 siswa atau lebih dari sekolah yang sama pada jurusan yang sama. Yah aku sih pasrah saja waktu itu, aku yakin bisa lolos di UNAIR. Waktu itu juga ternyata di UNAIR nggak ada sama sekali alumni dari sekolahku yang kuliah di sana. Pernah sih agak menciut sedikit buat ambil UNAIR. tapi ya mau gimana lagi. Jurusan itu yang bagus ada di UNAIR. Akhirnya setelah banyak sekali renungan, aku memutuskan buat ganti jurusan, tapi tetap di UNAIR. Masih belum tahu bakal ambil jurusan apa, tapi semenjak di sekolah. Salah satu temanku dari jurusan Administrasi Perkantoran, yang jadi temanku di ekstrakurikuler English Debate di sekolah aku tanyain dia mau ambil jurusan apa dan dimana ?. Dia jawab kalau dia mau ambil jurusan Hubungan Internasional di UGM, dia ingin jadi diplomat terus kerja di luar negeri. Yah karena dia bilang gitu, aku jadi pengen juga buat jadi diplomat terus kerja di luar negeri, yah kapan lagi gitu loh kerja di luar negeri. Setelah itu, aku cari deh, di internet lagi nih, syarat buat jadi diplomat itu apa aja. Sewaktu kubaca, ternyata syaratnya minimal S1 di jurusan, Administrasi Pemerintahan, Hubungan Internasional, Ekonomi, Ilmu Komunikasi, Hukum. Sastra (Inggris, Arab, Jepang, dll). Aku kaget ternyata nggak cuma jurusan HI aja yang bisa jadi diplomat. Akhirnya dengan banyak penuh perenungan, aku mikir keras lagi, mau ambil apa aku ke depan. Kalau Ilmu Komunikasi, pasti bakal sulit deh, itu jurusan favorit banget, apalagi UNAIR juga sulit banget kayaknya ditembusnya. Ekonomi ? nggak suka sama sekali hitung-menghitung, apalagi di SMK nggak di ajarin ekonomi seperti di SMA. Hukum ? waduh berat nih kayaknya, nggak tertarik juga. Administrasi ? gak tertarik juga sih. Well, pada akhirnya aku nemu sastra, kalau sastra ini memang asik sih, banyak lulusan dari sekolah ku yang ambil Sastra Inggris di UB tapi. Yah the only choice ya aku ambil Sastra, Sastranya juga ambil Sastra Inggris, karena aku suka banget sama Bahasa Inggris, dan nilai Bahasa Inggris di raportku juga bagus-bagus. Jadi aku yakin deh buat ambil Sastra Inggris. Selain itu, jika aku sudah diterima dari jurusan ini, terus kalau sudah lulus, mau daftar kerja di Kemenlu juga bisa, di luar Kemenlu juga bisa, karena jurusan ini flexible di area apa saja. Oke fix, aku ambil ini. dan ambil jurusan ini di UNAIR lagi, karena akreditasinya sudah A di Sastra Inggrisnya.

Masih belum selesai milih jurusan kuliah, ada temanku dapat info kalau ada lagi beasiswa buat kuliah, namanya Beastudi ETOS. Aku baca lah, ternyata syaratnya ETOS cuma bekerjasama dengan beberapa universitas saja. Aku baca daftar universitas itu, gila, daftar universitasnya itu universitas yang favorit semua. PTN yang ada di Jawa Timur yang sudah bekerjasama dengan ETOS ada UNAIR, ITS, dan UB. Aku sejenak senang liat kalau UNAIR masuk daftar universitas itu. Aku baca-baca lagi kalau ada fasilitas yang diberikan kalau diterima di Beastudi ETOS, ada asrama, mentoring, dibikinin paspor, dan banyak lagi. Aku tertarik banget sama beasiswa ini. Aku tanya ke Mama, apa tanggapannya.

"Ikut saja gapapa, lumayan dapat asrama juga, jadi nggak bingung-bingung lagi nyari tempat kos"

Okelah, aku ikut daftar beasiswa ini, semua data aku sudah lengkapin, foto rumah, dokumen-dokumen, essay, dan lain lainnya. Nah yang di essay ini masih agak lambat aku bikinnya, karena di situ harus ada keterangan mau ke universitas mana pada SNMPTN, aku tunggu dulu sampai aku benar-benar fix nentuin pilihan. Hingga akhirnya aku mutusin buat ambil pilihan pertama UNAIR Sastra Inggris dan udah benar-benar fix nggak bisa diganggu gugat, terus aku tanya pendapat Mama, enaknya mau ambil kemana buat pilihan selanjutnya. Mama bilang, ITS aja bagus, ya sudah deh aku ambil ITS, meskipun aku tahu susah banget buat masuk ke situ. Akhirnya aku browsing lagi buat liat daftar jurusan di ITS, ada jurusan Desain Produk, berhubung aku suka desain, jadi aku ambil saja jurusan itu di pilihan kedua, lalu aku bingung pilihan ketiga apa, akhirnya aku mutusin ambil TI aja di pilihan terakhir. Jadi pilihan pertama aku ambil UNAIR Sastra Inggris, ITS Desain Produk, ITS Teknik Informatika. Meskipun aku tahu, kalau universitas bagus nggak mau diduakan. Aku mikirnya sih kalau rata-rata kebanyakan yang diterima itu pilihan pertama, buat apa aku pilihan kedua dan ketiga, lagian, aku memang ngebet banget sama Sasing kan ya, jadi ya gak masalah lah. Tetap saja optimis sama Sasing UNAIR.

Hingga akhirnya semua urusan essay buat ETOS sudah kelar, aku lanjut bikin portofolio buat Desain produknya ITS ini. Jujur sebenernya aku males banget bikinnya, apalagi menggambarnya itu loh. Yah akhirnya aku agak lama daftar SNMPTN nya, sekitaran H-1 minggu aku baru daftar, nggak lupa pakai KAP dan PIN dari Bidikmisi.

Yah itu dia portofolio yang aku bikin, nggak beda jauh sama gambaran anak kecil haha.

To be continued....


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Hazkf
Hamzah Dzikri Fadliansyah